ASAL USUL MANUSIA


Bab I
PENDAHULUAN
I.      Latar Belakang
Kejadian manusia berasal dari (saripati) tanah, berproses menjadi sperma yang ditempatkan di dalam rahim kemudian menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, kemudian dijadikan tulang belulang yang dibungkus dengan daging. Allah meniupkan ruh ciptaan-Nya ke dalam diri manusia, dilahirkan, kemudian tumbuh menjadi remaja, dewasa, tua, kemudian diwafatkan.
Manusia berfungsi sebagai hamba Allah dan khalifah (penguasa atau pengatur), serta pengelola bumi untuk kesejahteraan manusia. Pengabdian manusia adalah menyembah Allah dan berbuat baik terhadap sesama di setiap saat, baik pada saat berdiri, duduk, maupun berbaring.
II.   Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan. Selain itu, agar kita semua bisa memahami, tentang Konsep Penciptaan Manusia dan beberapa hal lain yang belum dapat kita pahami maka dari itu, kami mengadakan suatu pembahasan.
III.     Metode Penulisan
Untuk makalah kami kali ini, kami menggunakan metode dokumen atau dengan kata lain mengambil sumber dari buku-buku.




Bab  II
PEMBAHASAN
I. Asal Usul Manusia
            Di dalam Al-Qur’an terdapat firman Allah sebagai berikut :
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
A.  Asal usul Manusia menurut Ilmu Pengetahuan
Asal usul manusia di muka bumi menurut ilmu pengetahuan lebih ditekankan pada teori yang menyatakan bahwa spesies baru berasal dari spesies lain yang telah ada sebeblumnya. Teori ini sebenarnya berasal dari Erasmus Darwin, kakek Charles Darwin. Teori evolusi diperkenalkan oleh Darwin pada pertengahan abad ke-19 walaupun teori Darwin itu tidak gugur oleh teori yang dikemukakan oleh Lamarck. Akan tetapi, banyak mengalami perubahan terutama mengenai seleksi alam, sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern.
Menurut ahli Paleontologi, evolusi manusia dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusi, yaitu pra manusia, manusia kera, manusia purba, dan manusia modern.
a.       Fosil pra manusia ditemukan di kota Johannesburgh Afrikla Selatan tahun 1924 oleh Raymond Dart.
b.      Manusia kera atau pithecanthropus (pithecus: kera, antrhopus: manusia). Orang menggolongkannya sebagai manusia yang menyerupai kera, fosilnya ditemukan di tepian sungai bengawan solo oleh Eguene Dubois (1891).
c.       Kelompok manusia purba berada di tingkat yang lebih tinggi. Mereka sudah dekat dengan manusia modern. Mereka hidup sebagai pemburu, kebudayaan alatnya dari batu, dan mengetahui bagaimana mengubur orang mati. Diantara kerabat manusia purba ini adalah manusia Neandertal (manusia dari lembah Neander, homo Neandertalesis) yang tersebar luas di Eropa (Perancis sebagai pusatnya, Timur Tengah, Afrika Utara, dll).
d.      Manusia modern atau Homo sapiens telah pandai berfikir menggunakan otaknya dan pandai menalar, dibandingkan dengan manusia Neanderthal.

B.  Asal usul Manusia menurut Al Qur’an
Asal usul manusia menurut al-Qur’an diuraikan dengan beberapa firman Allah sebagai berikut.
”Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya. Kemudian mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu dari tanah pula pada hari kiamat nanti dengan sebenar-benarnya.”(QS. Nuh (71): 17-18).
Pada ayat ini mengandung makna spiritual,yang ditegaskan bahwa manusia dibuat dari tanah dan kelak akan kembali ke tanah setelah kematiannya, kemudian dikeluarkan lagi pada hari kiamat. Jenis-jenis tanah yang digunakan untuk menciptakan manusia disebutkan dalam al-Qur’an misalnya pada ayat berikut ini.
”Dialah yang menciptakan dari tanah lempung setelah itu ditentukannya ajal (kematian) dan ada lagi satu ajal yang ditentukan untuk berbangkit, yang pada sisiNya Dia sendiri yang mengetahuinya, kemudian kamu masih ragu-ragu tentang berbangkit itu.”(QS. Al-An’am (6): 2)
Ayat tersebut menegaskan mengenai asal usul atau bahan jasad manusia adalah dari tanah yang terbaik, yakni tanah untuk membuat tembikar (keramik) yang dibentuk. Dan bahan tanah ini juga tidak terlepas dengan air, karena kehidupan dimulai dari air. Sebagaimana firman Allah.
”Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, kemudian Dia jadikan manusia (punya) keturunan dan musaharah (pemeliharaan anak) dan Tuhanmu Maha Kuasa.”(QS. Al-Furqan (25) :54).

II. Unsur Dasar Kejadian Manusia
Dijelaskan oleh Allah di dalam Surah As-Sajdah ayat 7-8:
”Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).”(QS. As-Sajdah :7-8)
Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa :
a.       Unsur dasar manusia yang pertama kali berasal dari tanah.
b.      Unsur dasar kejadian keturunan manusia berasal dari air hina (sperma).

III. Proses dan Perkembangan Kejadian Manusia di Alam Kandungan
Proses dan perkembangan kejadian manusia di alam kandungan yaitu proses kejadian manusia berawal dari dalam kandungan selama lebih kurang sembilan bulan. Di dalam kandungan kejadian manusia mengalami beberapa proses, dari setetes air mani (sperma), menjadi segumpal darah (alaqah), kemudian menjadi segumpal daging (mudgo).
Di dalam hadits Bukhari Muslim, masa tiap-tiap perubahan adalah 40 hari dan setelah sempurna maka Allah mengutus malaikat untuk menulis empat ketentuan:
1. Menuliskan amal perbuatannya selama hidupnya,
2. Menuliskan rizkinya kaya atau miskin,
3. Menuliskan nasibnya baik atau buruk,
4. Menuliskan ajalnya kapan, dimana dan bagaimana ia mati.







Bab III
PENUTUP

I.       Kesimpulan
v  Unsur dasar kejadian manusia dapat dijelaskan bahwa :
  1. Unsur dasar manusia yang pertama kali berasal dari tanah manusia diciptakan dari tanah kemudian berprotes dalam masa kehamilan.
  2. Unsur dasar kejadian keturunan manusia berasal dari air hina (sperma) manusia berprotes dari anak-anak, menjadi remaja, dewasa, tua dan mati.
v  Proses dan perkembangan kejadian manusia di alam kandungan yaitu proses kejadian manusia berawal dari dalam kandungan selama lebih kurang sembilan bulan. Di dalam kandungan kejadian manusia mengalami beberapa proses, dari setetes air mani (sperma), menjadi segumpal darah (alaqah), kemudian menjadi segumpal daging (mudgo).
v  Tujuan Penciptaan Manusia
Agar manusia tersebut dapat bertaqwa kepada Allah Swt. yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan mengabdi dalam suatu tatanan hidup “akhlak muslim” yang beriman dan beramal sholeh dengan tujuan akhir adalah mencapai ridha Allah Swt.